fajarbengkulu, – Pada tanggal 29 Februari 2024, sebuah video viral menggemparkan media sosial. Video tersebut menampilkan ajaran sesat yang memperbolehkan pertukaran pasangan di antara anggota jemaah. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai kontroversi ini.
Video ini pertama kali diunggah oleh akun YouTube Mbah Den (Sariden) dan kemudian diubah ke status privasi. Namun, setelah menjadi viral, konten ini menarik perhatian banyak orang. Polres Blitar, Jawa Timur, turun tangan untuk menyelidiki video ini dan mengungkap fakta di baliknya¹.
Pembuat video ini adalah Samsudin, yang juga dikenal sebagai Gus Samsudin. Ia adalah pemilik Pondok Nuswantoro di Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Tujuan pembuatan video ini ternyata sederhana: meningkatkan jumlah pelanggan di kanal YouTube miliknya¹.
Dalam video tersebut, terlihat empat pria duduk di kursi dengan mengenakan gamis dan penutup kepala. Beberapa orang lainnya duduk di karpet menghadap keempat pria tua di kursi tersebut. Ajaran yang diperlihatkan adalah bahwa jemaah diperbolehkan bertukar pasangan dengan janji surga. Namun, perlu dicatat bahwa nama-nama yang disebutkan dalam video hanyalah fiktif belaka².
Polres Blitar, Jawa Timur, mengusut video viral yang menampilkan dugaan aliran sesat dengan membolehkan anggota bertukar pasangan.
Hasilnya, video viral yang diunggah akun YouTube Mbah Den (Sariden) itu ternyata dibuat Samsudin alias Gus Samsudin.
Gus Samsudin sendiri merupakan pemilik Pondok Nuswantoro di Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.
Diketahui, akhir-akhir ini beredar potongan-potongan video yang memperlihatkan seorang perempuan bercadar duduk di depan empat pria yang diduga pemimpin aliran.
Potongan video itu viral di media sosial dan menimbulkan beragam persepsi di masyarakat.
Kapolres Blitar, AKBP Wiwit Adisatria menegaskan video viral itu merupakan konten yang dibuat Samsudin.
Video itu dibuat untuk meningkatkan subscriber chanel YouTube Samsudin.
“Ada beberapa hal yang perlu saya tegaskan terkait video viral yang dilakukan Samsudin.
Pertama, video tersebut dibuat hanya untuk menaikkan subscriber youtube yang bersangkutan (Samsudin),” kata Wiwit, Selasa (27/2/2024).
“Kemudian yang kedua, bahwa pengobatan tersebut tidak ada, pengobatan yang disebutkan beberapa nama di situ (video) adalah fiktif belaka.
Kami pastikan tidak ada di wilayah Kabupaten Blitar,” demikian Wiwit.(**)