Puasa Syawal dan Keutamaannya

Sabtu, 5 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

puasa syawal

puasa syawal

fajarbengkulu,- Setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk melanjutkannya dengan puasa Syawal. Puasa ini memiliki keutamaan besar, salah satunya adalah mendapatkan pahala seperti berpuasa selama satu tahun penuh.

Puasa Syawal merupakan ibadah sunah yang bisa dikerjakan dalam waktu tertentu setelah Hari Raya Idulfitri. Berbeda dengan puasa Ramadan yang wajib dilakukan selama satu bulan penuh, puasa Syawal hanya berlangsung beberapa hari.

Amalan ini memiliki banyak keutamaan dan menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk menambah pahala serta menyempurnakan ibadah puasanya. Lalu, berapa hari sebenarnya puasa Syawal harus dilakukan, dan bagaimana aturan pelaksanaannya?

Bulan Syawal dan Perintah Berpuasa

Puasa Syawal merupakan amalan sunah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam setelah menjalankan ibadah puasa Ramadan. Dalil mengenai pelaksanaannya disebutkan dalam sebuah hadits yang dikutip dari kitab Fiqh Sunnah karya Sayyid Sabiq, yang diterjemahkan oleh Khairul Amru Harahap:

“Barang siapa berpuasa di bulan Ramadan lalu dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, seakan-akan dia berpuasa sepanjang tahun.” (HR Muslim, At-Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Majah, dan Abu Dawud)

Dikutip dari buku Ternyata Shalat & Puasa Sunah Dapat Mempercepat Kesuksesan oleh Ceceng Salamudin, hadits tentang puasa Syawal diriwayatkan oleh Abu Ayyub Al-Anshari. Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa menjalankan puasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan puasa sunah enam hari pada bulan Syawal, maka ia seperti puasa selama setahun.” (HR. Muslim)

Selama bulan Ramadan, umat Islam diwajibkan berpuasa selama sebulan penuh serta dianjurkan untuk memperbanyak amal saleh, seperti salat tarawih, membaca Al-Qur’an, membayar zakat fitrah, dan bersedekah. Semua amalan ini berperan dalam meningkatkan keimanan seseorang.

Setelah menjalani Ramadan, keimanan seorang Muslim seharusnya semakin kuat. Pada tanggal 1 Syawal kita dilarang berpuasa, tapi setelah tanggal itu kita bisa kembali menahan diri dan napsu sebab semangat beribadah seharusnya tetap terjaga, bahkan meningkat dibandingkan bulan-bulan lainnya.

Seperti ditulis M Syukron Maksum dalam bukunya yang berjudul Kedahsyatan Puasa, berakhirnya Ramadan bukan berarti berakhir pula kebiasaan beramal saleh. Justru, ini menjadi momen untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas ibadah, salah satunya dengan menjalankan puasa sunah di bulan Syawal.

Puasa Syawal Berapa Hari?

Pada buku Dahsyatnya Puasa Wajib & Sunah Rekomendasi Rasulullah oleh Amirulloh Syarbini dan Sumantri Jamhari, dijelaskan Syawal adalah bulan kesebelas yang jatuh setelah bulan Ramadhan. Secara bahasa, Syawal (Arab: syawwal) artinya peningkatan amal.

Rasulullah SAW dan para sahabat selalu mengerjakan puasa enam hari di bulan Syawal. Tata cara pelaksanaan puasa ini bisa dilakukan berturut-turut selama enam hari di bulan Syawal atau dengan selang seling dan tidak berurutan, asalkan tetap enam hari dan masih dalam bulan Syawal.

Puasa enam hari di bulan Syawal memiliki keutamaan luar biasa, yakni sama nilainya dengan puasa selama setahun. Puasa Syawal dilaksanakan selama enam hari.

Para ulama berpendapat bahwa lebih utama jika dikerjakan secara berurutan selama enam hari setelah Hari Raya Idulfitri. Namun, jika tidak memungkinkan, puasa ini tetap sah dilakukan secara terpisah asalkan masih dalam bulan Syawal dan jumlahnya tetap enam hari.

Menurut buku Jangan Lepaskan Islam Walau Sedetik karya Masyuril Khamis, Imam Hanafi dan Imam Syafi’i menganjurkan agar puasa Syawal dilakukan mulai tanggal 2-7 Syawal.

Keutamaan Puasa Syawal

Puasa Syawal memiliki keutamaan besar sebagaimana dijelaskan dalam kitab Fiqh Sunnah. Salah satu keutamaannya adalah mendapatkan pahala seperti berpuasa selama satu tahun penuh. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Ayub al-Anshari, Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa berpuasa di bulan Ramadan lalu dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, seakan-akan dia berpuasa sepanjang tahun.” (HR Muslim, At-Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Majah, dan Abu Dawud)

Penjelasan dalam kutipan buku M Syukron Maksum tersebut, dijelaskan puasa Ramadan selama sebulan memiliki pahala setara dengan berpuasa sepuluh bulan. Sementara itu, puasa enam hari di bulan Syawal bernilai seperti dua bulan. Jika dijumlahkan, totalnya menjadi setahun penuh sesuai ketetapan bahwa satu amal kebaikan dilipatgandakan sepuluh kali lipat.

Menurut Imam Ahmad, puasa enam hari pada bulan Syawal itu dapat dilakukan berturut-turut atau tidak berturut-turut, dan tak ada kelebihan yang satu dari lainnya. Sedang menurut golongan Hanafi dan Syafi’i lebih utama melakukannya secara berturut-turut yaitu sesudah hari raya Idul Fitri.

“Seperti diceritakan dari Muhammad bin Ibrahim, Usamah bin Zaid terbiasa puasa di bulan-bulan suci. Rasulullah SAW kemudian berkata, ‘Puasalah di bulan Syawal,’ lalu dia melaksanakan puasa tersebut hingga akhir hayat.” (HR Ibnu Majah)

Dengan berbagai keutamaan ini, puasa Syawal menjadi amalan yang sangat dianjurkan bagi umat Islam yang ingin melengkapi ibadah puasanya dan meraih pahala yang besar. Semoga kita diberi kesempatan untuk menunaikannya di tahun ini.(**)

Baca Juga

Apa Hukum Menduduki Kuburan, Ini Penjelasannya
Minta Polri Hapus SKCK, Ini Alasan KemenHAM
Risma Al Ikhlas Kampung Muara Aman Gelar Khatam Qur’an Ramadhan 1446/2025
Menjelang Lebaran 2025 Daya Beli Masyarakat Menurun, Ada Apa?
Pilihan Sehat untuk Menyegarkan Tubuh, Makanan Ini Baik untuk Berbuka Puasa
Meningkatkan Toleransi, Kemenag RI Siapkan Kurikulum Cinta
Ramadhan Mengajarkan Kita Apa Saja? Cek Disini
Mencicipi Makanan Tidak Membatalkan Puasa, Penjelasan Berdasarkan Hukum Islam

Baca Juga

Kamis, 10 April 2025 - 09:48 WIB

Apa Hukum Menduduki Kuburan, Ini Penjelasannya

Sabtu, 5 April 2025 - 08:20 WIB

Puasa Syawal dan Keutamaannya

Sabtu, 22 Maret 2025 - 17:59 WIB

Minta Polri Hapus SKCK, Ini Alasan KemenHAM

Selasa, 18 Maret 2025 - 13:29 WIB

Risma Al Ikhlas Kampung Muara Aman Gelar Khatam Qur’an Ramadhan 1446/2025

Minggu, 16 Maret 2025 - 11:13 WIB

Menjelang Lebaran 2025 Daya Beli Masyarakat Menurun, Ada Apa?

Berita Terbaru