Fajarbengkulu, Nasional – Kemacetan barangkali adalah hal lumrah di kota-kota besar. Akan tetapi, tidak di negara-negara besar di Eropa. Meskipun jadi tujuan wisata dunia, kota semacam London, Paris, maupun Roma mampu mengatur lalu lintas sehingga pengemudi terhindar dari kemacetan.
Kemacetan malah lebih banyak terjadi di negara-negara Asia dan Amerika Selatan. Di Asia, kemacetan terparah didominasi di kota-kota besar India.
Fakta itu didapatkan dari TomTom Traffic Index, sebuah situs yang menghitung tingkat kemacetan di 416 kota di 57 negara. Mereka menentukan tingkat kemacetan suatu kota dan menghitung garis dasar per kota dengan menganalisis waktu tempuh arus bebas semua kendaraan di seluruh jaringan jalan.
DKI Jakarta tidak lagi masuk daftar 10 kota besar termacet di dunia. Berdasarkan data TomTom Traffic Index, Jakarta kini berada di urutan ke 31 dari 416 kota besar di 57 negara.
Mengutip data TomTom Traffic Index, Ahad (17/1), tingkat kemacetan Jakarta pada 2020 berada di angka 36 persen. Jakarta pun turun ke urutan 31 daftar kota besar termacet di dunia.
Pada 2019, Jakarta berada di peringkat 10 dengan tingkat kemacetan 53 persen. Pada 2018, Jakarta berada di urutan 7 dengan tingkat kemacetan juga 53 persen. Sedangkan tahun 2017, Jakarta berada di urutan 4 dengan tingkat kemacetan 61 persen.
Diketahui, di urutan 1 ada Kota Moskow di Rusia. Urutan ke-5, Kota Istanbul di Turki. Urutan 8 adalah New Delhi, India. Urutan 10 adalah Kota Bangkok, Thailand. Lalu urutan 19 ada Kota Tokyo, Jepang. Urutan ke 25 adalah Kota Tel Aviv, Israel. Sedangkan Kota Kuala Lumpur, Malaysia berada di urutan 77 dengan tingkap kemacetan 28 persen.
Akun resmi Pemerintah Provinsi (Pemrov) DKI Jakarta, @dkijakarta pun membagikan unggahan terkait tingkat kemacetan ini. Unggahan itu berisikan data perbandingan kemacetan Jakarta dalam empat tahun terakhir.
“Menurut TomTom Traffic Index terbaru, Jakarta keluar dari 10 besar kota termacet di dunia. Kini, Jakarta berada di posisi 31 dari total 416 kota lain, yang berarti kemacetan semakin berkurang,” demikian tulis akun resmi itu dalam keterangan unggahan.
“Terima kasih kepada seluruh masyarakat Jakarta,” imbuhnya. (red)