fajarbengkulu, Lebong – Akhir-akhir ini, masyarakat disuguhi baliho tokoh politik nasional yang terpampang di pertigaan atau perempatan jalan. Maraknya baliho bergambar politisi yang muncul di tengah keprihatinan pandemi tentu menimbulkan pro kontra.
Sejumlah pihak menuding dipajangnya baliho politik di ruang publik berkaitan erat dengan suksesi Pilpres atau bahkan pilgub dan pilbup 2024 mendatang. Meski pemasangan baliho sebagai strategi politik sudah berlangsung bertahun-tahun, namun langkah ini dinilai tak tepat momentum.karena masih waspadanya beberapa daerah dengan pandemi yang diketahui menguras anggaran dan beberapa daerah bahkan terkena refocusing atau pemangkasan anggaran diperuntukkan untuk penanganan covid-19.
Untuk di kabupaten Lebong saat dibeberapa titik terlihat baliho bergambarkan Bupati Kopli Ansori dan anehnya cuma terpampang foto Bupati sendiri tanpa didampingi Wakil Bupati Lebong Drs. Fahrurrozi.
Bupati Lebong Kopli Ansori melalui Plt. Kepala Kominfo-SP Lebong Danial Paripurna menampik hal bahwa baliho tersebut bernuansa politis. Danial berdalih apabila pemasangan tersebut hanya uji coba disain dan pemasangan tersebut tidak dilaksanakan di semua sudut tempat di kabupaten.
“Oh tidak, kalau masalah baliho itu hanya uji coba disain saja, dan pemsangan juga tidak dipenjuru kabupaten hanya dua spot pemasangan yaitu di Rumah Dinas Bupati dan simpang Desa Talang Ulu,” terang Danial, saat pertemuan bulanan dengan jurnalis di Kantor Kominfo SP Lebong pada jumat (24/09)
Danial juga menjabarkan apabila pemerintahan ini merupakan satu paket antara Kopli Ansori dan Fahrurrozi, dan Plt Kadis Kominfo SP Lebong ini juga memberikan keterangan apabila pemasangan sudah sesuai dengan aturan dan keprofesionalan dalam tugas, kemudian pemasangan juga sudah berkoordinasi dengan Bupati dan Wakil Bupati, nantinya juga ada baliho-baliho selanjutnya.
“Tidak ada unsur pilitik, dan kita tidak ikut-ikutan politik, kita murni dalam alasan keprofesional,” pungkasnya. (Act)