Fajar Bengkulu, Lebong – Sidang Paripurna dengan penyampaian Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Pemerintah Daerah tahun anggaran 2020 yang dihadiri 19 Anggota Dewan termasuk Ketua, Waka I dan Waka II, Bupati Lebong Kopli Ansori, jajaran Forkompinda serta beberapa kepala OPD yang bertempat di ruang rapat Paripurna DPRD Lebong, senin siang (07/06).
Bupati Lebong Kopli Ansori saat ditemui fajarbengkulu.com usai rapat paripurna menjelaskan dari 16 program yang dilaksanakan pada tahun 2020 yang lalu beberapa dinilai dengan hasil kurang memuaskan dan nantinya akan dilakukan evaluasi lanjutan.

“Program 2020 disampaikan pokja yang masih berkait dengan program 2021-2026 yang mana dinilai kurang efisien nantinya kita akan evaluasi kembali”, ujar Kopli Ansori.
Program unggulan 2020 seperti pencetakan sawah baru memang dirasa kurang begitu signifikan, tetapi Kopli Ansori menyampaikan selain nantinya akan dilakukan evaluasi program tersebut . Selain pencetakan sawah baru, maksimalkan produksi pupuk dan bisa jadi nantinya ada program tanam padi dua kali dalam setahun.
“Yang jelasnya kita akan memaksimalkan indeks produksi pertanian, walaupun di program 2020 sudah ada program pencetakan sawah baru, tapi masih kurang efisien menurut pokja di DPRD Lebong. Di tahun 2021-2026 apabila memungkinkan tetap kita laksanakan pencetakan sawah baru serta tambahan program seperti memaksimalkan pupuk” jelas Kopli Ansori.
Untuk program pendidikan terutama beasiswa, Kopli Ansori juga akan melanjutkan program tersebut tetapi dengan lebih mentransparansikan dalam pendistribusiannya, siapa saja yang mendapatkan beasiswa serta penggunaanya dan diharapkan hal tersebut akan menjadi kepuasan publik nantinya.
“Program beasiswa juga kita lanjutkan nantinya secara transparasan dan tidak kita tutup-tutupi agar publik juga mengatahui siapa saja yang mendapatkanya serta penggunaan beasiswa tersebut, karena ini bermanfaat dalam penguatan SDM dan bila memungkinkan akan kita tambah kuota penerimanya ”, tegasnya. (Act)