fajarbengkulu, Lebong – Nasib malang menimpa keluarga Hasanusi (50) warga Desa Tik Kuto Kecamatan Rimbo Pengadang, pada hari senin (06/09) sore sekitar pukul 15.00 WIB. Rumah panggung dengan bangunan terbuat dari kayu yang selama ini ia dan keluarganya tempati ludes terbakar.
Saat terjadi musibah kebakaran, rumah dalam keadaan kosong ditinggal si pemilik sedang berada dikebun.
Kapolres Lebong AKBP Ichsan Nur S.IK melalui Kapolsek Rimbo Pengadang Ipda M Hasan Basri saat dikonfirmasi menerangkan, dugaan sementara dari kejadian kebakaran tersebut akibat korsleting listrik. walau tidak ada korban jiwa, namun kerugian diperkirakan lebih dari seratus juta rupiah.
“Tidak ada korban jiwa. Namun, kerugian ditaksir mencapai Rp 150 juta rupiah,” jelas Kapolsek.
Sekitar pukul 15.50 WIB api yang menghabiskan 2 bangunan ini berhasil dipadamkan oleh warga yang berada didekat lokasi, dibantu Anggota TNI, Polisi dengan cara bergotong royong menggunakan peralatan seadanya.
Selain rumah milik Hasanusi, api juga menghanguskan bangunan semi permanen yang diketahui merupakan tempat penggilingan kopi (heler kopi) yang berada disamping rumah korban.
Setelah api padam, kendaraan penjinak api atau Pemadam Kebakaran (Damkar) yang dimiliki Kabupaten Lebong baru hadir di lokasi kebakaran,
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Lebong Zainal Husni Toha saat dihubungi fajarbengkulu melalui telepon seluler mengatakan bahwa telatnya kedatangan Kendaraan Pemadam Kebakaran (Damkar) karena jarak dari Pos dengan kejadian kebakaran membutuhkan waktu satu sampai satu setengah jam.
“Jarak Pos Mobil Damkar menuju kejadian kebakaran memakan waktu satu sampai satu jam setengah,” jelasnya (Act)