fajarbengkulu, Lebong – Putusan sidang pra peradilan tentang TR Menolak ditetapkan sebagai tersangka yang dilaksanakan Pengadilan Negeri Tubei Senin (02/08) dimulai sekitar pukul 11.00 WIB yang dihadiri oleh kuasa hukum Pemohon dan pula dari Termohon, setelah dibacakanya putusan tersebut akhirnya hakim Jona Agusmen, SH sebagai hakim tunggal dipersidangan menolak semua ajuan dari Pemohon.
Melalui Kuasa Hukumnya Firnandes Maurisya,S.H, M.H Menyampaikan bahwa dari pihak pemohon menghormati keputusan dari keputusan hakim tunggal Pengadilan Negeri Tubei yang dibacakan tadi.
“Seperti yang disampaikan Hakim tunggal tadi, kita menghormati keputusan Hakim Pengadilan,” jelas Firnandes.

Saat disinggung tetang kesiapan kliennya dalam menghadapi langkah upaya hukum selanjutnya, Firnandes juga menjelaskan bahwa seperti yang sudah disampaikan pada saat sidang pertama, bahwa kliennya sekarang berada di jakarta dan akan menyampaikan surat pemberitahuan.
“Seperti saya sampaikan di sidang pertama, bahwa Klien sekarang berada di Jakarta, dan kita akan sampaikan serta menunggu panggilan dari pihak Kejaksaan untuk pemeriksaan lanjutan.” Pungkasnya.
Untuk diketahui, TR Menolak ditetapkan sebagai tersangka serta mengajukan praperadilan ke Pengadilan Negeri Tubei. Sebelumnya TR bersama 4 orang lainnya ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Negeri Lebong pada 7 Juli 2021 lalu atas kasus dugaan korupsi yang terjadi di Sekretariat DPRD Lebong tahun anggaran 2016 silam. Dari 5 orang yang ditetapkan sebagai tersangka, hanya TR yang memilih untuk menempuh jalan praperadilan, sementara 4 lainnya mengikuti proses hukum yang saat ini masih berjalan di Kejari Lebong.
Saat dipersidangan sebelumnya, kuasa hukum dari TR bahwa proses penyelidikan dan penyidikan tidak sah secara hukum negara, dengan beberapa beberan saksi juga mengakui pada LHP BPK 2016 buku tiga LHP BPK sudah ada pengembalian ke Pemda Kabupaten Lebong itu artinya ada dua kali pengembalian yang di lakukan sebanyak 1,3 M. (Act)