DaerahKisah

Ada Yang Aneh Saat Peringatan Isra Mi’raj di Desa Mangkurajo.

fajarbengkulu, lebong – Dibulan Rajab 1444 hijriyah atau tepatnya bulan februari 2023 seperti daerah lainnya Desa Mangkurajo Kecamatan Lebong Selatan pada malam minggu ba’da sholat Isya (18/02/2023).

Dengan pembukaan lantunan sholawat yang ditampilkan oleh Grup Hadroh pimpinan Darussalam yang juga bertugas sepagai pengajar di salah satu Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Lebong Selatan. Peringatan tahunan umat islam ini juga dihadiri perangkat desa, perangkat masjid, guru ngaji serta masyarakat yang berada di Desa Mangkurajo.

Dengan pengisi kajian ustad Abdul Aziz, tema yang diusung yaitu mengupas maknaiyah dari perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam menerima perintah Sholat.

Pria yang bertugas sebagai Khotib Masjid Agung Lebong selain menyampaikan makna isra miraj juga memberikan apresiasi dimana kekompakan masyarakat yang tetap memberikan waktu dengan kehadiran serta menyiapkan sarana dan prasarana sehingga acara berjalan dengan semestinya.

“Tonggak sejarah ini sangat perlu diimani, karena ini adalah awal mula Nabi mendapat perintah sholat 5 waktu,” ungkap ustad Aziz dalam tausyiahnya.

Jamaah peringatan Isra Miraj Desa Mangkurajo

Perangkat Masjid Baitussalam, Kasroni (85) saat dikonfirmasi menyampaikan apabila kegiatan peringatan isra miraj ini semua atas gotong royong dari masyarakat, seperti makanan, minuman bahkan apabila kegiatan pengajian bulanan, akan dihidangkan makan besar dan itu semua hasil dari pertanian/perkebunan masyarakat dan disedekahkan untuk pengajian.

“Alhamdulillah masyarakat disini masih mengedepankan kekeluargaan, semua hidangan apapun acara dimasjid, kami tidak pernah beli, semuanya sumbangan masyarakat, ” ungkap Kasroni.

Kasroni, perangkat masjid Baitussalam desa Mangkurajo

Yono (35) salah satu tamu yang juga sosok yang sering mengikuti kajian diberbagai acara menyampaikan bahwa kegiatan di Mangkurajo terasa aneh, karena biasanya dimasjid atau musholla apabila ingin mengadakan acara akan mengajukan proposal atau mengutamakan pemakaian kas masjid.

“Menjadi hal yang aneh untuk zaman sekarang, perangkat masjid tidak disibukkan dengan konsumsi,” terangnya.

Acara ditutup setelah doa yang dipimpin oleh H Mujad yang juga tokoh agama di Desa Mangkurajo. (Act)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button