fajarbengkulu, Lebong – Listrik adalah kebutuhan yang penting untuk kehidupan, seperti memasak, mencuci pakaian hingga usaha dagang yang berkaitan dengan UMKM serta usaha yang berkaitan dengan listrik lainya.
Kejadian dalam minggu ini di Kabupaten Lebong terjadi pemadaman listrik yang pengumumannya dishare atau dibagikan melalui sosial media, tentunya hanya segelintir orang yang tahu dengan informasi ini, apalagi mereka yang tidak punya telepon canggih, ini berbanding terbalik dengan sosialiasi pembayaran listrik minimal tanggal 20 dengan mobil beserta pengeras suara, bahkan keliling kepenjuru daerah Lebong.
Seperti yang disampaikan Rusdi, warga Kecamatan Lebong Utara yang bekerja sehari-hari menggunakan aliran listrik mengaku tidak mempunyai Handphone canggih, dan apabila informasi pemadaman hanya ia tahu info dari pelanggan atau tentangganya menyampaikan. Bahkan beberapa kali pemadaman terdahulu, ia tidak mengetahui akhirnya usaha yang dijalanani tidak bisa maksimal dalam pelayanan.
“Idak punyo HP elok, ado HP nokia ikolah (Tidak punya HP bagus, yang ada HP Nokia/Jadul),” ungkapnya saat ditemui awak media.

Seperti pemadaman yang terjadi pada hari sabtu (11/12), dipengumuman yang dishare pihak UP3 Bengkulu – PLN Muara Aman bahwa listrik padam dari pukul 08.00 sampai dengan 12.00 WIB, tetapi ternyata listrik nyala sekira pukul 14.00 WIB, molor 2 jam dari pengumuman yang dibuat.
Saat dikonfirmasi pihak Pelayanan Teknis PLN Muara Aman dengan nomor WA 0811-9651-1636 menyatakan, keterlambatan atau molornya penyalaan listrik terjadi dikarenakan tegangan dari PLTA Tes. Serta dari pihak PLN Muara Aman tidak menyampaikan secara terbuka atas keterlambatan tersebut, sehingga konsumen yang menunggu nyala listrik seperti tertulis pada pengumuman menjadi kecewa.
“Yang lama ini tadi tegangan dari PLTA Tes nya pak,” kilah petugas PLN Muara Aman. (Act)