fajarbengkulu, Lebong – Tiga Desa yang dapat melakukan pemilihan Pergantian Antar waktu (PAW) antara lain Desa Talang Donok Kecamatan Topos, Desa Tik Teleu Kecamatan Tubei serta Desa Nangai Amen Kecamatan Lebong Utara.
Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) nomor 05 tahun 2016, kepemimpinan kepala desa dapat dilakukan pergantian apabila meninggal dunia atau diberhentikan karena terganjal kasus hukum seperti di desa Nangai Amen yang harus segera dievaluasi dikarenakan kepemimpinan Pejabat Sementara (Pjs) yang sekarang menjabat sudah berjalan 20 bulan, sedangkan diperda tertulis maksimal 6 (enam) bulan masa kerja Pjs
Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Sosial (PMDSos) Lebong Hartoni, SP, M.Si melalui Kasi Kelembagaan Dan Profil Desa, Kusdianto, SKM saat dikonfirmasi media pihak PMDSos Menganjurkan untuk Badan Permusyawaratan Desa (BPD) ketiga desa tersebut bersama Pemdes untuk melakukan musyawarah dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa Pergantian Antar Waktu (PAW).
“Kita menganjurkan agar pihak BPD serta dibantu perangkat desa dapat segera menyiapkan langkah-langkah dalam pemilihan Kades PAW,” jelas Kusdianto
Ia juga menerangkan bahwa telah menyurati Kecamatan yang nantinya agar pihak kecamatan segera melayangkan surat tersebut ke 3 desa yang sudah memenuhi syarat pemilihan secara PAW. Langkah yang selanjutnya dilakukan yaitu BPD desa tersebut menyusun kepanitian dengan melaksanakan musyawarah desa.
“Kita juga sudah menyurati pihak kecamatan, agar segera diteruskan kedesa masing-masing untuk dilaksanakan prosesi pemilihan Kepala Desa PAW,” lanjutnya
Penunjukan atau pemilihan kepala desa dapat dilaksanakan dengan Musyawarah Desa (Musdes) dengan calon kepala desa minimal berjumlah 2 (dua) dan paling banyak 3 (tiga) calon. Tapi apabila tidak selesai dengan musyawarah mufakat, maka dilakukan voting atau pemungutan suara yang ketentuanya diatur oleh musyawarah desa serta anggaran menggunakan APBDesa
Untuk masa kerja, Kusdianto menerangkan sesuai dengan Perda nomor 05 tahun 2016 bahwa masa jabatan Kades PAW mengikuti masa kerja kades sebelumnya atau yang di ganti.
“Seperti yang tertuang diperda, masa kerja mengikuti atau sisa waktu kepala desa sebelumnya,” pungkas Kusdianto (Act)