Kejari Menampik Isu Menerima Rp20 Juta dari Oknum Kades Dalam Penutupan Kasus

Jumat, 3 September 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

fajarbengkulu, Lebong – Lima warga Nangai Tayau mendatangi Kejaksaan Negeri Lebong (Kejari), bermaksud untuk menemui M. Zaki, SH sebagai Kasi Intel yang menutup kasus tentang bantuan di desa Nangai Tayau, hanya satu yang menghadap dan keempat warga lainya hanya disuruh menunggu didepan gedung PTSP Kejari Lebong, setelah melakukan pengisian buku tamu dan tidak dipanggil menemui Kasi Intel diruangannya pada kamis (02/08).

Lima Warga tersebut diantaranya Yn yaitu warga Nagai Tayau yang Bantuan Langsung Tunai nya dipotong pada saat itu serta Rp, Pn, En, My yaitu 4 warga yang merasa dirugikan oleh oknum kades pada saat program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah.

Saat keluar dari ruangan Kasi Intel, satu warga yaitu Yn memberi keterangan kepada media bahwa menurutnya Kasi Intel hanya membenarkan apabila kasus tentang pemotongan dana BLT dan BSPS. Sedangkan warga yang merasa dirugikan tersebut belum dapat keterangan pasti sehingga laporan mereka yang mencuat dinyatakan tutup oleh kejari Lebong.

“Katanya (Kasi Intel, red) sudah melakukan investigasi selama 2,5 bulan jawabnya tidak ada yang aneh, makanya laporan kasus BLT dan bedah rumah ditutup,” jawab warga Nangai Tayau.

Kasi Intel Kejari Lebong M Zaki, SH menjelaskan ternyata memang tidak ada indikasi dari pemberian BLT di desa Nangai tayau serta untuk masalah bedah lahan atau bedah rumah itu mengadunya ke Kepolisian bukan ke Kejari.

“Kami sudah mengumpulkan data, mengumpulkan penerima BLT di Kantor Kecamatan Amen dalam investigasi, dan ternyata memang tidak ada yang dipotong penerimaan BLT nya” ungkap Zaki

Saat dikonfirmasi, ternyata Yn bukanlah penerima BLT DD tapi penerima sebenarnya adalah suami dari Yn, untuk tuduhan kepada Kasi Intel yang mengarah bahwa Kejari Lebong telah menerima rasuah sebesar Rp.20 juta yang bertujuan dalam penutupan kasus di desa Nangai Tayau ditampik langsung oleh M. Zaki.

“Adapun untuk pelapor yang merasa dirugikan, silahkan melapor dan jangan diwakilkan, kemudian kalau dikatakan Kejari menerima uangĀ  dari kades itu tidak benar, silahkan klarifikasi dengan kades yang bersangkutan.” pungkas Zaki (Act)

Baca Juga

Sidak Kendis, Ditemukan Ambulan Disalahgunakan Untuk Operasional Pegawai Dinas Kesehatan
Pemdes Ujung Tanjung III Bagikan BLT-DD Selama 3 Bulan
Antara Hak dan Sanksi Penerima TPP dan BLT
Pengurus Koperasi Merah Putih Harus Lolos BI Checking, Tidak Pernah Nunggak Pinjaman Bank
Azhari Lantik Doni Swabuana Sebagai Pj Sekda Lebong
Pemkab Lebong Raih WDP, Azhari Tegaskan Saatnya Rubah Pola Kerja
Hadiri Rakor di KPK, Azhari Komitmen Jalankan Pemerintahan Bersih Dan Bebas Praktik Transaksional
Lanjutan Penimbun BBM Subsidi, Indikasi Tersangka Baru dari Oknum Petugas SPBU

Baca Juga

Rabu, 11 Juni 2025 - 19:21 WIB

Sidak Kendis, Ditemukan Ambulan Disalahgunakan Untuk Operasional Pegawai Dinas Kesehatan

Rabu, 4 Juni 2025 - 18:55 WIB

Pemdes Ujung Tanjung III Bagikan BLT-DD Selama 3 Bulan

Selasa, 3 Juni 2025 - 17:40 WIB

Antara Hak dan Sanksi Penerima TPP dan BLT

Kamis, 29 Mei 2025 - 10:14 WIB

Pengurus Koperasi Merah Putih Harus Lolos BI Checking, Tidak Pernah Nunggak Pinjaman Bank

Selasa, 27 Mei 2025 - 20:18 WIB

Pemkab Lebong Raih WDP, Azhari Tegaskan Saatnya Rubah Pola Kerja

Berita Terbaru

Pemdes Ujung Tanjung III Bagikan BLT DD

Daerah

Pemdes Ujung Tanjung III Bagikan BLT-DD Selama 3 Bulan

Rabu, 4 Jun 2025 - 18:55 WIB

Ilustrasi

Daerah

Antara Hak dan Sanksi Penerima TPP dan BLT

Selasa, 3 Jun 2025 - 17:40 WIB