fajarbengkulu, – Enam bulan setelah dilantik Bupati Lebong H. Azhari SH MH dan Wakil Bupati Lebong Bambang ASB S.Sos M.Si, bersinergi menggenjot pembangunan sekaligus merealisasikan visi dan misinya, walaupun disisi lain terkendala dengan warisan hutang Pemerintahan sebelumnya. Bahkan angka hutang daerah dalam bentuk tunda bayar sejumlah kegiatan fisik dari pemerintah sebelumnya, dengan angka fantastis mencapai Rp27 Miliar.
Selain piutang tunda bayar sejumlah kegiatan tahun 2024, Pemkab Lebong juga dibebani hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk menyelesaikan pertanggungjawaban Tuntutan Ganti Rugi (TGR) tahun anggaran 2024 mencapai Rp 13 miliar. Termasuk juga tantangan efisiensi anggaran sesuai Peraturan Presiden nomor 1 tahun 2025, yang mempengaruhi sejumlah anggaran dari pusat yang terpangkas.
Atas sejumlah permasalahan tersebut, Bupati Lebong H Azhari SH MH menegaskan, pihaknya tetap berkomitmen untuk mengedepankan pembangunan yang prioritas bagi masyarakat. Terkait proses penyelesaian tunda bayar sejumlah kegiatan fisik tahun 2024 mencapai Rp27 miliar. Dirinya memastikan sudah berkoordinasi dengan jajarannya, dan meminta adanya audit hasil fisik pekerjaan. agar kedepannya pembayaran sisa hutang kegiatan warisan pemerintahan sebelumnya tersebut, tidak menimbulkan permasalahan baru.
“Untuk hutang tunda bayar 2024, itu akan kita selesaikan. Supaya tidak muncul masalah baru, saya sudah minta untuk diaudit oleh BPKP. Hasil audit itu nanti, akan diketahui berapa jumlah sebenarnya yang harus kita bayar,” ungkap Azhari, Jum’at (19/09/2025) siang.
Selanjutnya permasalahan TGR, Azhari yang juga mantan Jaksa ini mengatakan, dirinya masih memberikan kesempatan kepada sejumlah pejabat maupun pihak ketiga yang terkait. Untuk menyelesaikan tagihan TGR yang sesuai LHP Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk LKPD Pemkab Lebong tahun anggaran 2024 mencapai Rp 13 miliar.
“Sejak awal saya sudah kasih ultimatum TGR siapapun itu harus diselesaikan. Informasi terbaru yang saya dapatkan dari total Rp13 Miliar nilai TGR, sudah ada penyelesaiannya sebesar Rp.9,6 Miliar. Kita tunggu sisanya untuk diselesaikan,” tutupnya.(**)













