fajarbengkulu, – Jamaah Haji Lebong tiba senin (16/06/2025) disambut langsung oleh Bupati Lebong Azhari, S.H., M.H., Wakil Bupati, Pj Sekda, berserta seluruh pemerintah Kabupaten Lebong, dan juga keluarga dari jamaah haji.
Bupati Lebong Azhari, S.H., M.H., menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh jamaah haji asal Kabupaten Lebong yang telah kembali ke tanah air. Ia juga menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya salah satu jamaah haji asal Rimbo Pengadang saat menunaikan ibadah di Tanah Suci.
“Selamat kepada para jamaah. Insyaallah mereka semua menjadi haji yang mabrur dan mabrurrah,” sambut.
Saat pemberangkatan bulan mei yang lalu, Pemerintah Kabupaten Lebong melepas keberangkatan sebanyak 95 orang jamaah. Namun, ada satu jamaah yang tidak dapat kembali ke Lebong karena meninggal dunia.
“Harapan kami waktu itu semuanya kembali, tetapi ternyata Tuhan berkehendak lain. Jadi, salah seorang jamaah haji dari Rimbo Pengadang umur kurang lebih 70 tahun atas nama Sahrul Hadi bin Salna meninggal dunia di Madina,” ujarnya.

“Atas kepulangan beliau mendahului kita, tentu selain dari keluarga, kami juga turut berdukacita dan mendoakan semoga almarhum dalam keadaan husnul khotimah. Keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Dan juga, suatu hal yang langka bisa meninggal dunia di tempat yang suci di Madinah atau Mekah,” lanjutnya.
Bupati Azhari berharap, sekembalinya para jamaah ke tanah air, mereka membawa perubahan positif dalam kehidupan sosial dan keagamaan.

“Mereka ini adalah, insyaallah sebagai haji yang mabrur dan mabrurlah, kembali kepada masyarakat, tentu ada perubahan, tingkah laku dan sebagainya. Mereka sebelum menyandang gelar haji atau hajah, setelah mereka kembali, bagaimana dalam ritual pelaksanaan haji selama ini, tentu ada beberapa ritual-ritual atau rukun-rukun yang mereka lakukan dan itu tidak gampang,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa untuk bisa ikut dalam jamaah haji saja butuh waktu tunggu yang panjang.
“Untuk ikut dalam jamaah haji ini saja kurang lebih sampai 20 atau 30 tahun. Nah kesempatan itu langka, setelah mereka kembali kepada masyarakat, mereka berbaur kembali dengan masyarakat dan terjadi perubahan,” tutupnya.(Act)