Mancanegara – Bagi yang pernah nonton film The Mummy, nama Firaun pasti sudah tidak asing lagi. Ia terkenal sebagai seorang raja yang lalim dan juga mempunyai kekuatan magis aka sihir. Setelah kematiannya pun banyak rumor yang beredar bahwa kutukannya masih berlaku dan banyak menyebabkan bencana besar di Mesir baru-baru ini.
Hal yang baru-baru ini terjadi dan menyedot perhatian dunia adalah terjebaknya kapal raksasa MV Even di terusan Suez yang mengakibatkan kerugian amat besar. Kapal sepanjang 400 meter dengan bobot lebih dari 200.000 ton ini hilang kendali akibat angin plus badai pasir yang melanda Mesir kala itu.
Terusan Suez merupakan jalur sibuk di dunia, setiap harinya kanal tersebut dilalui oleh 12 persen perdagangan maritim global. Ketika sebuah kapal raksasa terjepit melintang menutup penuh kanal, maka otomatis kanal tersebut macet total. Banyak kapal yang menunggu, hingga pada akhirnya menyerah dan mencoba jalur alternatif lainnya, meskipun harus menempuh waktu yang panjang.
Warga Mesir banyak yang percaya jika kejadian tersebut adalah akibat kutukan Firaun yang terkenal. Hal ini juga disangkutpautkan dengan rencana pemerintahan Mesir yang akan memindahkan sebanyak 22 mumi dari museum di Tahrir Square ke Museum Nasional Mesir di Fustat.
Firaun Ramses II dan Ratu Ahmose-Nefertari adalah serangkaian mumi-mumi yang akan dipindahkan ke tempat baru, berikut mumi anggota kerajaan yang lainnya. Mumi-mumi ini tentunya dipindahkan oleh para ahli di bidangnya agar meminimalisir kerusakan.
Sejak proses pemindahan dilakukan inilah, bencana-bencana seolah menghampiri Mesir. Tidak hanya terjebaknya kapal raksasa MV Even yang menelan kerugian besar, hingga membutuhkan waktu enam hari agar bisa membebaskannya dari jepitan Terusan Suez. Ambruknya bangunan berlantai 10 di Suez Bridge hingga runtuhnya pilar beton besar selama pembangunan jembatan di Mariotia. Kecelakaan dua kereta yang menyebabkan 32 orang tewas dan 165 lainnya mengalami luka-luka, hingga terjadinya kebakaran di beberapa penjuru negeri yang membuat panik warga Mesir.
Meskipun netizen Mesir beramai-ramai berspekulasi demikian, para arkeolog yang ikut bergabung dalam misi pemindahan mumi Firaun dengan tegas membantah hal tersebut. Mereka dapat memastikan tidak ada makam kuno yang rusak selama proses pemindahan berlangsung. Dan mereka juga menyakini bahwa semua bencana memang murni bencana tanpa ada sangkut pautnya dengan rumor kutukan Firaun.
Pemindahan mumi tetap dilaksanakan dengan prosedur yang tepat. Meskipun hal ini membuat netizen terus menyuarakan pendapatnya tentang adanya kutukan Firaun, tapi tidak menggoyahkan hati para arkeolog untuk tetap melaksanakan tugasnya.